Teori Taksonomi Bloom, yang pertama kali diperkenalkan oleh Benjamin Bloom pada tahun 1956, memiliki pengaruh besar dalam dunia Pendidikan. Taksonomi ini menyusun tingkatan kemampuan kognitif yang harus dikuasai oleh siswa, mulai dari kemampuan berpikir paling dasar hingga tingkat yang lebih kompleks. Dalam konteks komunikasi, guru dapat menggunakan teori ini untuk merancang cara penyampaian materi yang lebih terstruktur, mengarahkan siswa melalui berbagai tingkatan pemahaman, dan memfasilitasi diskusi yang mendalam. Misalnya, dimulai dengan pertanyaan sederhana yang mengingatkan siswa pada pengetahuan dasar, kemudian berlanjut ke pertanyaan yang lebih menantang untuk mendorong analisis dan sintesis.

Pada tahap pertama, yaitu pengetahuan dan pemahaman, guru berkomunikasi dengan cara yang jelas dan sederhana, memastikan bahwa siswa memahami konsep dasar. Pada tahap ini, komunikasi guru lebih bersifat instruktif dan memberi informasi. Dalam tahap selanjutnya, yaitu aplikasi dan analisis, guru mulai mengajak siswa untuk menghubungkan pengetahuan dengan situasi nyata dan berpikir lebih kritis. Komunikasi guru di sini bisa melibatkan pertanyaan yang memicu siswa untuk menyelidiki dan mengeksplorasi topik secara lebih mendalam, misalnya dengan menggunakan studi kasus atau eksperimen praktis.

Pada tingkatan tertinggi dalam taksonomi, yaitu sintesis dan penilaian, guru berperan sebagai fasilitator yang mendorong siswa untuk berpikir secara kreatif dan membuat keputusan berdasarkan analisis yang telah dilakukan. Di sini, komunikasi guru lebih bersifat dialogis, memberikan ruang bagi siswa untuk berbagi pendapat, berdiskusi, dan membangun argumen. Guru perlu menyesuaikan gaya komunikasinya untuk setiap tahap perkembangan kognitif siswa, dengan tujuan agar mereka tidak hanya mengingat informasi, tetapi juga mampu memproses, mengevaluasi, dan menerapkan pengetahuan tersebut dalam konteks yang lebih luas. Dengan demikian, taksonomi Bloom menjadi alat yang sangat berguna untuk menciptakan komunikasi yang efektif dan mendalam antara guru dan siswa.

Oleh: Mhd Saleh